BENER MERIAH - Sedikitnya enam unit rumah warga Kampung Simpang Teritit, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah rusak dihantam angin kencang, Minggu (29/5).  

Keenam unit rumah tesebut adalah milik Irhamdi, Ani, Sri, fazri, Yus dan Nawi. Mereka merupakan warga setempat.

Enam unit rumah itu merupakan bagian dari 11 unit rumah bantuan korban kebakaran yang terjadi di Kampung Simpang Teritit, tepatnya usai lebaran Idul Fitri pada tahun lalu. 

11 rumah tersebut dibangun menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Aceh senilai Rp 35 juta per unit. Namun pembangunan dinilai asal jadi, tiang penahan atap hanya menggunakan kayu berukuruan 2 x 2. 

Begitu juga bagian tembok tidak di plaster, berlantaikan tanah, tidak memiliki dinding belakang layaknya seperti bukan rumah.

"Ya beginilah keadaannya," kata Irhamdi salah satu penerima bantuan rumah kepada AJNN di lokasi kejadian.

Menurut Irhamdi, bantuan rumah itu sejak satu tahun belakangan belum dilakukan serah terima antara pihak ke tiga dengan penerima bantuan.

"Kami tidak mengetahui, rumah ini apakah sudah selesai dibangun atau tidak. Tapi isu kami dengar, rumah ini katanya sudah selesai dibangun," ujarnya.

Sementara itu, Reje Kampung (Kepala Kampung) Simpang Teritit, Kecamatan Wih Pesam, Kaswandi mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mempertanyakan soal bantuan rumah itu kepada Pemkab setempat.

"Kami mempertanyakan soal bantuan rumah itu, lantaran kondisinya sangat memperhatikan, kami ingin pihak terkait termasuk rekanan untuk menjelaskan langsung kepada masyarakat terkait pembangunannya," kata Kaswandi.

 Awalnya, kata dia, bantuan senilai Rp 35 juta per unit lewat CSR Bank Aceh diterima langsung oleh para korban kebakaran, namun lewat kesepakatan bersama, pembangunan rumah dikerjakan oleh pihak ketiga. 

"Ketika itu, uang tersebut diserahkan kembali kepada pihak ketiga, tapi bangunannya bisa kita lihat, seperti asal jadi. Tidak layak ditempati, saya berharap pihak terkait dan rekanan yang mengerjakan agar menjelaskan langsung kepada masyarakat soal bangunan ini," katanya.

Pantauan AJNN, sejumlah masyarakat di sekitar lokasi ikut turut membantu memperbaiki atap rumah korban kebakaran tersebut yang dihantam angin kencang.