UMKM Pisang Goreng Abah diserbu pengunjung Festival Kopi Gemilang
UMKM Pisang Goreng Abah diserbu pengunjung Festival Kopi Gemilang di Taman Buastanussalatin. Foto: AJNN/Tati Firdiyanti.

Banda Aceh -
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pisang Goreng Abah diserbu pengunjung Festival Kopi Gemilang di Taman Bustanussalatin alias Taman Sari, Kota Banda Aceh.

Tampilan yang unik membuat pisang ini menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Bagaimana tidak, pisang yang diiris tipis dan panjang menyerupai kentang goreng ini menambah rasa ingin tahu pembeli akan rasa dari produk tersebut.

Pemilik usaha pisang goreng Abah, Zulfan Efendi Harahap mengatakan pisang goreng miliknya sangat unik dari segi bentuk. Menurut Zulfan bentuk seperti kentang tersebut memberi rasa pisang dan gurih disaat bersamaan.

“Makanya kita rajang pisangnya seperti kentang goreng, namun kalau untuk pesanan acara-acara kami buat dalam bentuk pisang goreng biasa, biar rasa pisangnya lebih terasa,” kata Zulfan Efendi Harahap kepada AJNN, Minggu (3/7). 

Lanjut Zulfan, selain bentuknya, pisang goreng Abah sangat menjamin rasa dan kualitas pisangnya. Ia menyebut pisang goreng Abah menggunakan 100 persen pisang alami tanpa karbit. 

“Kami memilih kualitas pisang terbaik dan tanpa penggunaan karbit. Sehingga terjamin kualitas serta rasanya dan pelanggan pun puas akan rasa yang disajikan,” katanya.

Zulfan sangat bersyukur usahanya direspon positif oleh masyarakat luas, terutama  Banda Aceh. Bahkan pelanggan harus mengantri panjang untuk membeli satu porsi Pisang Goreng Abah tersebut.   

“Alhamdulillah respon pelanggan bagus, ada yang beberapa kali beli karena rasa pisangnya yang unik, ada yang bilang baru ini mencoba pisang dengan versi yang berbeda,” tuturnya.

Zulfan mengaku tidak menyangka, ditengah banyaknya variasi makanan luar seperti korea dan negara barat yang ditawarkan, pisang masih menjadi prioritas bagi masyarakat saat ini.

“Saya pikir masyarakat tidak terlalu peduli sama makanan lokal seperti pisang goreng, tapi saya melihat antusias masyarakat untuk makanan lokal masih tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Zulfan sangat berterimakasih kepada panitia acara Festival Kopi Gemilang, karena telah memberikan kesempatan untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut.  

"Acara ini kami anggap sebagai promosi bagi kami pelaku usaha kecil menengah, karena dengan begini, usaha kami lebih dikenal masyarakat,” ucapnya.

Zulfan menjelaskan usahanya sempat anjlok saat pandemi, sehingga pendapatannya pun sangat menurun. Namun dengan adanya acara festival tersebut, membuka peluang bagi usahanya untuk melebarkan sayap sedikit demi sedikit.

“Saya harap kedepannya lebih banyak even-even seperti ini, sehingga kami sebagai pelaku usaha kecil menengah ini bisa terbantu, entah itu pendapatan maupun promosi produk,” tutupnya.

Sumber: AJNN